Dalam upaya mempercepat pembangunan daerah, Gubernur Sulawesi Tengah (Sulteng) Rusdy Mastura melaksanakan pelantikan Bupati dan Wakil Bupati terpilih untuk Kabupaten Parigi Moutong dan Kabupaten Banggai. Acara yang digelar di Aula Gubernuran Sulteng ini menjadi tonggak penting bagi dimulainya kepemimpinan baru di dua kabupaten strategis tersebut.
Prosesi Pelantikan sebagai Momentum Baru
Pelantikan yang dilaksanakan berdasarkan Surat Keputusan Menteri Dalam Negeri ini menandai dimulainya periode kepemimpinan 2024-2029. Gubernur Rusdy Mastura dalam sambutannya menekankan pentingnya komitmen para kepala daerah terpilih untuk mewujudkan janji-janji kampanye. “Masyarakat telah memberikan mandat, sekarang saatnya bekerja nyata untuk kesejahteraan rakyat,” tegas Rusdy.
Untuk Kabupaten Parigi Moutong, Samsurizal Tombolotutu dan Yasin kembali dipercaya memimpin setelah memenangkan Pilkada 2024. Sementara di Kabupaten Banggai, pasangan Amirudin Tamoreka dan Furqanuddin Masulili juga resmi dilantik setelah proses demokrasi yang berjalan lancar.
Tantangan Pembangunan di Dua Kabupaten
Parigi Moutong dan Banggai merupakan kabupaten dengan potensi sumber daya alam yang melimpah, namun masih menghadapi berbagai tantangan pembangunan. Gubernur mengingatkan pentingnya fokus pada beberapa sektor prioritas:
-
Peningkatan Infrastruktur Dasar – Akses jalan dan jembatan yang masih menjadi kendala di beberapa wilayah
-
Pengembangan Sektor Kelautan dan Perikanan – Optimalisasi potensi maritim yang selama ini belum tergarap maksimal
-
Pendidikan dan Kesehatan – Peningkatan kualitas layanan publik di daerah terpencil
“Kami berharap kepemimpinan baru bisa membawa terobosan dalam mengatasi berbagai persoalan ini,” ujar Rusdy Mastura.
Harapan Masyarakat terhadap Kepemimpinan Baru
Masyarakat di dua kabupaten menyambut baik pelantikan ini dengan berbagai harapan. Abdul Rahman, tokoh pemuda Parigi Moutong, menyatakan: “Kami berharap Bupati dan Wakil bisa segera merealisasikan program unggulan, terutama pembangunan jalan poros dan peningkatan ekonomi kerakyatan.”
Sementara di Banggai, kelompok nelayan berharap adanya perhatian khusus terhadap pengembangan sentra perikanan dan akses pemasaran yang lebih baik. “Selama ini hasil tangkapan kami sering kesulitan dijual dengan harga layak,” keluh Markus, salah satu nelayan.
Pelantikan ini juga dihadiri oleh berbagai unsur Forkopimda, pimpinan DPRD, serta tokoh masyarakat dari kedua kabupaten. Acara berlangsung dengan protokol kesehatan ketat mengingat masih adanya potensi penyebaran COVID-19.