Lakpesdam PBNU Desak Pemerintah dan DPR Segera Sahkan RUU Perampasan Aset

Lakpesdam PBNU Desak Pemerintah dan DPR Segera Sahkan RUU Perampasan Aset

Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (Lakpesdam PBNU) mendesak pemerintah dan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) untuk segera membahas dan mengesahkan Rancangan Undang-Undang (RUU) Perampasan Aset Tindak Pidana. Desakan ini disampaikan dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat (28/2), sebagai respons terhadap maraknya kasus korupsi yang terjadi belakangan ini. Lakpesdam PBNU menilai bahwa pengesahan RUU ini menjadi langkah penting dalam upaya pemberantasan korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN) di Indonesia.

“Kami menekankan pentingnya reformasi menyeluruh terhadap sistem pengawasan dan penindakan yang didukung oleh regulasi yang kuat. Oleh sebab itu, Lakpesdam PBNU meminta kepada pemerintah dan parlemen untuk segera membahas dan mengesahkan RUU Perampasan Aset,” tegas Ah Maftuchan, pengurus Lakpesdam PBNU, dalam konferensi pers tersebut. Ia menambahkan bahwa RUU ini akan menjadi instrumen hukum yang efektif untuk memastikan bahwa aset hasil tindak pidana, terutama korupsi, dapat dirampas dan dikembalikan kepada negara.

Desakan ini muncul sebagai respons terhadap sederet kasus korupsi yang mencuat dalam beberapa waktu terakhir. Lakpesdam PBNU menilai bahwa korupsi tidak hanya merugikan keuangan negara, tetapi juga menghambat pembangunan dan kesejahteraan masyarakat. “Kasus-kasus korupsi yang terjadi belakangan ini menunjukkan bahwa kita membutuhkan langkah-langkah fundamental untuk mencegah praktik KKN berulang,” ujar Maftuchan.

RUU Perampasan Aset diharapkan dapat memperkuat upaya pemberantasan korupsi dengan memberikan kewenangan kepada penegak hukum untuk merampas aset yang diduga berasal dari tindak pidana, bahkan sebelum proses peradilan selesai. Hal ini dinilai penting untuk mencegah pelaku korupsi mengalihkan atau menyembunyikan aset mereka selama proses hukum berlangsung. “Dengan adanya RUU ini, kita bisa memastikan bahwa aset hasil korupsi tidak hilang atau dipindahtangankan,” jelas Maftuchan.

Selain itu, Lakpesdam PBNU juga menekankan pentingnya reformasi sistem pengawasan dan penindakan korupsi secara menyeluruh.

Maftuchan menyatakan bahwa regulasi yang kuat harus didukung oleh implementasi yang konsisten dan transparan. “Kami mendorong pemerintah dan lembaga penegak hukum untuk tidak hanya mengandalkan regulasi, tetapi juga memastikan bahwa regulasi tersebut dilaksanakan dengan baik,” ujarnya.

Lakpesdam PBNU juga mengimbau masyarakat untuk turut serta mengawasi proses pembahasan dan pengesahan RUU Perampasan Aset. Partisipasi publik dinilai penting untuk memastikan bahwa RUU ini benar-benar dapat menjadi alat yang efektif dalam memerangi korupsi. “Masyarakat harus terlibat aktif dalam mengawasi proses legislasi ini. Kita semua memiliki tanggung jawab untuk memastikan bahwa korupsi tidak lagi merajalela,” tambah Maftuchan.

Di sisi lain, pemerintah dan DPR diharapkan dapat segera memprioritaskan pembahasan RUU Perampasan Aset. Lakpesdam PBNU menilai bahwa pengesahan RUU ini tidak hanya akan memperkuat upaya pemberantasan korupsi, tetapi juga meningkatkan kepercayaan publik terhadap sistem hukum di Indonesia. “Kami berharap pemerintah dan DPR dapat segera mengambil langkah konkret untuk membahas dan mengesahkan RUU ini,” ujar rans4d link alternatif.

Dengan adanya RUU Perampasan Aset, diharapkan praktik korupsi dapat ditekan secara signifikan. Lakpesdam PBNU optimistis bahwa langkah ini akan membawa dampak positif bagi pembangunan nasional dan kesejahteraan masyarakat.

“Kami yakin regulasi yang kuat dan implementasi konsisten dapat menciptakan sistem yang lebih bersih serta transparan,” ujar Maftuchan. Desakan Lakpesdam PBNU mengingatkan semua pihak tentang pentingnya komitmen bersama dalam upaya pemberantasan korupsi di Indonesia.

Dengan dukungan pemerintah, DPR, dan masyarakat, diharapkan RUU Perampasan Aset segera disahkan sebagai instrumen hukum yang efektif. Regulasi ini diharapkan mampu menjadi alat utama dalam menciptakan sistem pemerintahan yang bebas korupsi dan lebih transparan.

Menteri PKP Umumkan Tower Wisma Atlet Kemayoran Siap Diresmikan untuk Hunian ASN dan MBR

Menteri PKP Umumkan Tower Wisma Atlet Kemayoran Siap Diresmikan untuk Hunian ASN dan MBR

Menteri PKP, Maruarar Sirait, mengumumkan bahwa tiga tower di Wisma Atlet Kemayoran telah siap diresmikan sebagai hunian bagi aparatur sipil negara (ASN) dan masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). Selain itu, tujuh tower lainnya diproyeksikan siap pada akhir April 2024, sehingga total terdapat 10 tower yang akan difungsikan sebagai tempat tinggal bagi ASN dan MBR. Hal ini disampaikan Maruarar saat memberikan keterangan pers di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa.

“Yang sudah siap untuk diresmikan adalah tiga tower di Kemayoran, yaitu Wisma Atlet. Kemudian, tujuh tower lainnya akan siap pada akhir April. Jadi, total ada 10 tower yang akan dimanfaatkan,” ujar Maruarar. Revitalisasi Wisma Atlet Kemayoran bertujuan menyediakan hunian layak bagi ASN serta MBR dengan harga yang terjangkau.

Proyek ini melibatkan dua blok utama, Blok D10 di Kemayoran dan Blok C2 di Pademangan, dengan total 7.426 unit. Dari total unit yang direvitalisasi, sebanyak 1.932 unit dialokasikan khusus sebagai hunian bagi ASN dan masyarakat berpenghasilan rendah.

Maruarar menjelaskan bahwa revitalisasi Wisma Atlet Kemayoran ini dilakukan dengan memperhatikan standar kualitas dan kenyamanan hunian.

“Kami memastikan bahwa hunian ini memenuhi standar layak huni dan dapat memberikan kenyamanan bagi para penghuninya,” ujarnya. Selain itu, pemerintah juga menyediakan fasilitas pendukung, seperti area parkir, ruang terbuka hijau, dan akses transportasi yang memadai.

Proyek ini diharapkan menjadi solusi atas keterbatasan hunian bagi ASN dan MBR di wilayah Jakarta. Jakarta dikenal memiliki harga properti yang tinggi, sehingga hunian terjangkau sangat dibutuhkan oleh masyarakat berpenghasilan rendah.

Dengan adanya proyek ini, kesejahteraan dan produktivitas ASN dapat meningkat karena memiliki tempat tinggal yang layak. Masyarakat berpenghasilan rendah juga mendapat akses hunian yang lebih baik, mendukung kualitas hidup yang lebih stabil.

Selain itu, revitalisasi Wisma Atlet Kemayoran juga menjadi bukti komitmen pemerintah dalam memanfaatkan aset negara secara optimal. Maruarar menegaskan bahwa pemerintah akan terus berupaya memaksimalkan penggunaan aset negara untuk kepentingan publik. “Ini adalah bentuk nyata dari upaya pemerintah untuk memanfaatkan aset negara demi kesejahteraan rakyat,” kata berita terpercaya.

Proyek ini juga mendapat apresiasi dari berbagai pihak, termasuk para ASN dan MBR yang telah menantikan adanya hunian terjangkau di ibu kota. Mereka berharap bahwa hunian ini dapat segera dihuni dan memberikan dampak positif bagi kehidupan mereka. “Kami sangat berterima kasih kepada pemerintah yang telah memprioritaskan kebutuhan hunian bagi ASN dan MBR,” ujar salah satu perwakilan ASN.

Ke depan, pemerintah berencana untuk terus mengembangkan program serupa di berbagai daerah lainnya. Langkah ini diharapkan dapat menjadi solusi jangka panjang bagi permasalahan hunian di Indonesia, sekaligus mendukung program pembangunan nasional yang inklusif dan berkelanjutan.

Dengan diresmikannya tower Wisma Atlet Kemayoran, pemerintah menunjukkan komitmennya dalam menyediakan hunian layak bagi ASN dan MBR. Hal ini tidak hanya menjadi langkah konkret dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat, tetapi juga menjadi bukti bahwa pemerintah serius dalam memanfaatkan aset negara untuk kepentingan publik. Semoga ke depannya, program serupa dapat terus dilaksanakan dan memberikan manfaat yang lebih luas bagi seluruh rakyat Indonesia.

Megawati Bahas Isu Palestina dan Perkenalkan BRIN kepada Pangeran Khaled bin Mohamed

Megawati Bahas Isu Palestina dan Perkenalkan BRIN kepada Pangeran Khaled bin Mohamed

Presiden kelima Republik Indonesia, Megawati Soekarnoputri, melakukan pertemuan penting dengan Putra Mahkota Abu Dhabi, Sheikh Khaled bin Mohamed bin Zayed, di Sea Palace, Uni Emirat Arab (UEA), pada Sabtu (15/2) malam waktu setempat. Pertemuan ini membahas berbagai isu strategis, termasuk situasi di Palestina serta penjajakan kerja sama antara Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Indonesia dengan lembaga riset di UEA.

Dalam pertemuan tersebut, Megawati didampingi oleh Duta Besar RI untuk Tunisia, Zuhairi Misrawi, yang bertindak sebagai penerjemah. Megawati, yang juga menjabat sebagai Dewan Pengarah BRIN, memanfaatkan kesempatan ini untuk memperkenalkan BRIN sebagai lembaga riset terbesar di Indonesia. Ia menjelaskan bahwa BRIN memiliki 12 bidang kajian utama dan didukung oleh sekitar 8.000 peneliti. “BRIN memiliki visi, misi, dan program yang bertujuan untuk menghasilkan penelitian inovatif guna mendukung kemajuan Indonesia. Oleh karena itu, kerja sama dengan lembaga riset dan inovasi di UEA sangat penting untuk dijajaki,” ujar Zuhairi dalam keterangan resmi yang diterima Antara di Jakarta, Minggu (16/2).

Pertemuan ini tidak hanya fokus pada kerja sama di bidang riset dan inovasi, tetapi juga membahas isu-isu global, khususnya situasi di Palestina. Megawati menegaskan kembali komitmen Indonesia dalam mendukung perjuangan rakyat Palestina untuk merdeka dan memperoleh hak-haknya. Sebagai negara dengan populasi Muslim terbesar di dunia, Indonesia selalu aktif menyuarakan dukungan bagi Palestina di berbagai forum internasional. Diskusi ini menunjukkan bahwa Indonesia dan UEA memiliki kesamaan pandangan dalam menyikapi isu-isu kemanusiaan dan perdamaian global.

Pangeran Khaled bin Mohamed bin Zayed menyambut baik gagasan kerja sama di bidang riset dan inovasi yang diajukan oleh Megawati.

UEA dikenal sebagai negara inovatif di Timur Tengah dengan lembaga riset maju seperti MBRSC dan Masdar City. Kerja sama BRIN dengan lembaga riset UEA diharapkan menghasilkan terobosan baru yang bermanfaat bagi kedua negara.

Fokus utama kerja sama ini mencakup energi terbarukan, teknologi informasi, serta pengembangan sumber daya manusia unggul.

Megawati juga menekankan pentingnya kolaborasi internasional dalam menghadapi tantangan global, seperti perubahan iklim, ketahanan pangan, dan kesehatan. Ia menyatakan bahwa Indonesia siap berkontribusi dalam upaya-upaya global untuk menciptakan solusi inovatif yang berkelanjutan. “Kita hidup di era di mana kolaborasi antarnegara menjadi kunci untuk mengatasi masalah-masalah kompleks. Indonesia dan UEA dapat menjadi mitra strategis dalam mewujudkan hal ini,” tambah rans slot.

Pertemuan ini membuktikan upaya Indonesia memperkuat hubungan dengan UEA dalam politik, ekonomi, serta ilmu pengetahuan dan teknologi. Megawati sebagai mantan presiden terus berperan aktif dalam diplomasi, memperkenalkan potensi nasional di dunia internasional.

Diharapkan kerja sama Indonesia dan UEA semakin erat, terutama dalam riset dan inovasi demi kemajuan berbasis teknologi. Ini sejalan dengan visi Indonesia menjadi negara maju berbasis ilmu pengetahuan serta memperkuat posisinya di Asia Tenggara.

NasDem Luncurkan Program Remaja Bernegara untuk Siapkan Pemimpin Masa Depan

NasDem Luncurkan Program Remaja Bernegara untuk Siapkan Pemimpin Masa Depan

Partai Nasional Demokrat (NasDem) meluncurkan program inovatif bertajuk Remaja Bernegara (RBN) Model Parlemen, sebuah simulasi ekspres pertama di Indonesia yang dirancang khusus untuk remaja. Program ini resmi diperkenalkan di Jakarta pada Sabtu (tanggal), dengan tujuan utama mengenalkan dunia politik kepada generasi muda secara edukatif dan inspiratif. Melalui RBN, NasDem berkomitmen untuk menyiapkan calon-calon pemimpin masa depan yang memahami nilai-nilai kebangsaan dan demokrasi.

Wakil Ketua Umum Partai NasDem, Saan Mustopa, menjelaskan bahwa program ini merupakan langkah strategis untuk membentuk wajah Indonesia 20 tahun ke depan. “Ini adalah wajah Indonesia 20 tahun mendatang. Kami ingin mempersiapkannya dari sekarang,” ujar Saan dalam keterangan tertulis. Ia menekankan bahwa generasi muda adalah aset berharga bagi masa depan bangsa, dan melalui RBN, mereka akan dibekali dengan pemahaman mendalam tentang proses politik dan pemerintahan.

Program Remaja Bernegara ini diinisiasi oleh Ketua Dewan Pertimbangan Partai NasDem, Siti Nurbaya, dan didukung penuh oleh seluruh keluarga besar partai. Saan menyatakan bahwa RBN tidak hanya sekadar program pelatihan, tetapi juga sebagai wadah untuk membentuk karakter dan kepemimpinan generasi muda. “Kami ingin para remaja tidak hanya melihat politik sebagai sesuatu yang kotor atau penuh intrik. Melalui RBN, mereka akan memahami bahwa politik adalah alat untuk membangun bangsa,” tambahnya.

RBN Model Parlemen dirancang sebagai simulasi yang memungkinkan peserta merasakan langsung bagaimana proses pengambilan keputusan di parlemen.

Para remaja akan diajak untuk berdiskusi, merumuskan kebijakan, dan memecahkan masalah-masalah nyata yang dihadapi bangsa. Hal ini diharapkan dapat menumbuhkan rasa tanggung jawab, kepekaan sosial, dan kemampuan berpikir kritis di kalangan generasi muda.

Saan Mustopa meyakini bahwa memperkenalkan politik sejak dini kepada generasi muda adalah langkah penting dalam membangun demokrasi yang sehat. “Politik bukanlah hal yang tabu. Justru, semakin dini generasi muda memahami proses politik, semakin baik mereka mempersiapkan diri untuk menjadi pemimpin yang berkualitas,” ujarnya. Ia juga berharap program ini dapat mengubah persepsi negatif tentang politik dan menunjukkan bahwa politik bisa menjadi sarana untuk berkontribusi bagi kemajuan bangsa.

Program Remaja Bernegara juga mendapat apresiasi dari berbagai kalangan, termasuk para ahli pendidikan dan aktivis pemuda. Mereka menilai bahwa program semacam ini sangat dibutuhkan untuk membangun kesadaran politik generasi muda. Selain itu, RBN diharapkan dapat menjadi contoh bagi partai-partai politik lain untuk turut serta dalam membina generasi muda yang berintegritas dan berwawasan luas.

NasDem berkomitmen untuk terus mengembangkan program RBN ke berbagai daerah di Indonesia. Tujuannya adalah agar lebih banyak remaja yang terlibat dan merasakan manfaat dari program ini. “Kami ingin menjangkau remaja di seluruh Indonesia, tidak hanya di kota-kota besar. Setiap anak muda berhak mendapatkan kesempatan untuk belajar dan berkembang,” kata Saan.

Dengan diluncurkannya program Remaja Bernegara, Partai NasDem menunjukkan komitmennya dalam membangun masa depan Indonesia yang lebih baik.

Program ini menjadi wadah edukasi politik serta investasi jangka panjang untuk mencetak pemimpin muda berkarakter dan visioner.

Pemimpin masa depan yang dicetak melalui program ini diharapkan siap menghadapi tantangan global dengan kompetensi mumpuni.

Melalui RBN, NasDem berupaya menciptakan generasi muda yang cerdas secara intelektual serta memiliki jiwa nasionalisme tinggi.

Selain kecerdasan intelektual, kepedulian terhadap bangsa dan negara menjadi nilai utama yang ditanamkan dalam program ini.

BACA JUGA : Polri Sudah Miliki Daftar Calon Kapolda Jawa Timur dan AsSDM

Polri Sudah Miliki Daftar Calon Kapolda Jawa Timur dan AsSDM

Polri Sudah Miliki Daftar Calon Kapolda Jawa Timur dan AsSDM

Kepolisian Republik Indonesia (Polri) telah menyiapkan daftar nama-nama kandidat yang akan mengisi jabatan strategis, yakni Kapolda Jawa Timur dan Asisten Kapolri Bidang Sumber Daya Manusia (AsSDM). Hal ini disampaikan oleh Kadiv Humas Polri, Irjen Pol. Sandi Nugroho, dalam konferensi pers di Gedung Mabes Polri, Jakarta, pada Rabu lalu. Meskipun demikian, nama-nama calon tersebut belum dapat diungkapkan ke publik.

Irjen Pol. Sandi menjelaskan bahwa proses seleksi calon Kapolda Jatim dan AsSDM telah melalui tahapan yang ketat dan sesuai dengan mekanisme yang berlaku di tubuh Polri. Salah satu tahapan penting yang telah dilalui adalah pembahasan dalam Dewan Kepangkatan dan Jabatan Tinggi (Wanjakti) Polri. Wanjakti merupakan lembaga yang bertugas mengevaluasi dan merekomendasikan calon pejabat tinggi kepolisian berdasarkan kompetensi, pengalaman, dan integritas.

“Pimpinan kepolisian, dalam hal ini Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo, telah memiliki daftar nama-nama yang akan dipertimbangkan untuk mengisi posisi-posisi tersebut. Namun, kami belum dapat mengumumkan nama-nama tersebut karena masih dalam proses finalisasi,” ujar Irjen Pol. Sandi.

Proses seleksi ini menunjukkan komitmen Polri untuk menempatkan orang-orang terbaik di posisi-posisi kunci.

Kapolda Jawa Timur, misalnya, merupakan jabatan yang memegang peran penting dalam menjaga keamanan dan ketertiban di provinsi dengan jumlah penduduk terbesar kedua di Indonesia. Sementara itu, AsSDM bertanggung jawab dalam mengelola sumber daya manusia Polri, termasuk pembinaan karir dan peningkatan kompetensi personel.

Meskipun nama-nama kandidat belum diumumkan, spekulasi mengenai siapa yang akan mengisi jabatan-jabatan tersebut mulai bermunculan. Beberapa nama perwira tinggi Polri yang dianggap memiliki kapabilitas dan pengalaman memadai disebut-sebut masuk dalam daftar calon. Namun, Irjen Pol. Sandi menegaskan bahwa keputusan akhir tetap berada di tangan Kapolri dan pimpinan Polri lainnya.

“Kami memastikan bahwa proses ini berjalan transparan dan objektif. Semua calon telah melalui penilaian yang komprehensif, termasuk dari segi kepemimpinan, kinerja, dan dedikasi terhadap tugas,” tambahnya.

Kosongnya posisi Kapolda Jatim dan AsSDM selama beberapa waktu terakhir telah memicu berbagai pertanyaan dari publik. Namun, Polri memastikan bahwa tugas-tugas di kedua posisi tersebut tetap berjalan lancar berkat koordinasi yang baik antar jajaran. Pengisian jabatan ini diharapkan dapat memperkuat kinerja Polri, terutama dalam menghadapi tantangan keamanan yang semakin kompleks.

Dengan adanya pengumuman ini, masyarakat Jawa Timur dan seluruh Indonesia menantikan siapa sosok yang akan memimpin kepolisian di Jawa Timur serta mengelola sumber daya manusia Polri ke depan. Keputusan ini diharapkan dapat membawa dampak positif bagi kinerja Polri secara keseluruhan, terutama dalam menjaga keamanan dan melayani masyarakat.

BACA JUGA : Oky Suryowahono Paparkan Strategi Atasi Tantangan Keamanan Data dan Privasi dalam Pengembangan AI

Oky Suryowahono Paparkan Strategi Atasi Tantangan Keamanan Data dan Privasi dalam Pengembangan AI

Oky Suryowahono Paparkan Strategi Atasi Tantangan Keamanan Data dan Privasi dalam Pengembangan AI

Dalam acara diskusi publik bertema “AI and Humanity: Where Do We Draw the Line” yang digelar di Jakarta pada Selasa, 11 Februari, Plt Kepala Pusat Kebijakan Strategis Kemkomdigi, Oky Suryowahono, mengungkapkan bahwa perkembangan kecerdasan buatan (AI) tidak hanya membawa dampak positif, tetapi juga menghadirkan sejumlah tantangan Keamanan serius. Di antara tantangan tersebut adalah isu keamanan data, privasi, hak asasi manusia (HAM), dan hak cipta. Menyikapi hal ini, Kemkomdigi telah menyusun sejumlah strategi untuk memastikan bahwa perkembangan AI tetap sejalan dengan kepentingan publik dan perlindungan hak individu.

Salah satu tantangan utama yang dihadapi dalam pengembangan AI adalah risiko pelanggaran privasi dan keamanan data. Dengan semakin banyaknya data yang dikumpulkan dan dianalisis oleh sistem AI, potensi penyalahgunaan data pribadi menjadi semakin tinggi. Oky menegaskan Kemkomdigi telah menyiapkan regulasi komprehensif untuk memastikan pengumpulan serta penggunaan data dilakukan secara transparan dan bertanggung jawab. Regulasi ini juga dirancang untuk melindungi hak-hak pengguna, termasuk hak atas privasi dan keamanan data.

Selain itu, Kemkomdigi juga fokus pada penguatan infrastruktur keamanan siber. Dalam era digital yang semakin kompleks, serangan siber menjadi ancaman nyata yang dapat mengganggu stabilitas sistem AI. Kemkomdigi berencana meningkatkan kolaborasi dengan pemerintah, swasta, dan akademisi untuk mengembangkan teknologi keamanan siber yang lebih canggih. Langkah ini diharapkan dapat meminimalisir risiko kebocoran data dan serangan siber yang dapat merugikan masyarakat.

Tantangan lain yang tidak kalah penting adalah isu etika dan HAM dalam penggunaan AI.

Oky menekankan bahwa pengembangan AI harus selalu mempertimbangkan aspek kemanusiaan. Misalnya, penggunaan AI dalam pengambilan keputusan otomatis harus memastikan bahwa tidak ada diskriminasi atau pelanggaran hak asasi manusia. Kemkomdigi berkomitmen mengedepankan etika dalam kebijakan AI, termasuk membentuk tim ahli untuk mengawasi implementasi teknologi secara bertanggung jawab.

Di sisi hak cipta, Kemkomdigi juga menyadari bahwa perkembangan AI dapat menimbulkan persoalan baru, terutama terkait dengan kepemilikan dan penggunaan karya yang dihasilkan oleh sistem AI. Untuk itu, Kemkomdigi sedang merancang regulasi yang jelas mengenai hak cipta dalam konteks AI, termasuk mekanisme perlindungan bagi kreator dan pengguna teknologi AI.

Dalam kesimpulannya, Oky menyatakan bahwa kolaborasi antara pemerintah, swasta, dan masyarakat sipil menjadi kunci utama dalam menghadapi tantangan pengembangan AI. Langkah-langkah ini diharapkan dapat menjadi fondasi yang kuat bagi Indonesia dalam menghadapi era digital yang semakin maju.